Ulasan mengenai Teknik biomedika atau Biomedical Engineering
Teknik biomedika atau Biomedical Engineering adalah bidang multidisplin yang mengaplikasikan berbagai metoda, science dan teknologi,
untuk memecahkan masalah dalam bidang kedokteran dan biologi.
Teknik-teknik ini digunakan untuk mengolah informasi medis, dalam rangka
membantu prosedur medis, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan
kualitas kesehatan manusia. Informasi kedokteran yang akan diolah dapat
berupa:
Alfanumerik (teks). Contoh: hasil tes lab, data pasien, dll
Sinyal fisiologis. Contoh: sinyal EKG, EEG, dll
Citra kedokteran (citra static dan dinamis). Contoh: X-Ray, fingerprint, dll
Suara. Contoh: suara detak jantung
Kombinasi dari yang telah disebutkan di atas
Seorang biomedical engineer diharuskan memiliki dasar science
(matematika, fisika, kimia, biologi, dan kedokteran), dasar
keteknikan/engineering (teknik elektro, eletronika, mekanika, kendali,
telekomunikasi, dan computer), serta pengetahuan dalam bidang sosial
(agama, etika, management, hukum, dll), walaupun pada prakteknya tidak
harus menguasai keseluruhan bidang ini. Sebagai bidang ilmu
multidisiplin, teknik biomedika memerlukan kerjasama yang sinergis
dengan berbagai disiplin ilmu serta dengan sejumlah ahli dari berbagai
disiplin ilmu (professional medis, praktisi, insinyur, dan ahli-ahli
yang lain). Teknik biomedik melibatkan terapan dari berbagai bidang disiplin ilmuBidang-bidang Teknik Biomedika
Teknik Biomedika mempunyai bidang ilmu yang sangat luas sesuai dengan
disiplin ilmu mana yang lebih dominan. Beberapa disiplin yaitu:
Biomaterial, Biomedical instrumentation, Biomedical signal processing,
Biomedical image processing, Tissue engineering, Rehabilitation
Engineering, Clinical Engineering, Medical & Biologic Analysis,
Biosensors, Physiologic Modeling Simulation & Control, Brain
Computer Interface, dan Bionanotechnology. Bidang bidang dalam teknik
biomedika ini akan selalu berkembang seiring dengan semakin meningkatnya
kesadaran akan kesehatan dan keinginan manusia untuk menigkatkan
kualitas hidupnya.
Adapun contoh-contoh peralatan yang telah diciptakan berkaitan dengan
teknik biomedika ini terbagi menjadi dua kategori yaitu alat bantu
diagnosa dan alat bantu terapi. Beberapa contoh alat bantu diagnosa:
Ultrasonic Imaging Equipment
Fast Computed Tomograph
Magnetic Resonance Imaging (MRI) System
Positron Emission Tomograph
Electrical Impedance Tomograph
Picture Achiving &CommunicationSystem
Fetal Monitoring
Cardiac Output
ImpedanceCardiographyEquipment
Blood Gas MonitoringInstrument
Beberapa contoh alat bantu terapi:
Electrosurgical Unit
Defibrilator
Pacemaker
Laser Angioplasty
Hyperthermia
Artificial Valves for the Heart
Artificial heart
Hemodialysis machine
Jantung buatan seperti ini merupakan produk teknik biomedikBahkan Honda pun ikut berperan dalam teknik biomedik, dan menerapkan teknologi robot untuk proyeksi penderita gangguan gerakIndustri alat Biomedika di Indonesia
Menurut data penelitian Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat,
Biomedical Engineering memiliki prospek kerja yang sangat baik dan
memiliki potensi penghasilan pada tahun-tahun mendatang. Pada tahun 2006
dilaporkan bahwa insinyur teknik biomedika akan memiliki sekitar 16.000
buah lowongan pekerjaan pada tahun 2008 dan sekitar 15.400 buah
lowongan pekerjaan pada 2009. Industri manufaktur memperkerjakan sekitar
37% dari keseluruhan insinyur Teknik Biomedika terutama pada instrument
farmasi dan pada manufaktur obat-obatan serta perlengkapan medis juga
pemasok industry. Beberapa diantaranya (sekitar 8%) bekerja kepada
pemerintah atau menjadi konsultan independen.
Di Indonesia sendiri perkembangan biomedika belum terlalu pesat
seperti layaknya di luar negeri, namun untuk saat ini beberapa bentuk
industri yang sudah tersedia adalah:
Industri manufaktur (pengembangan, prototype, produksi, pemasaran)
Industri manufaktur perakitan, biasanya perusahaan asing (perakitan, pemasaran, dan distribusi)
Industri jasa (perawatan/service)
Adapun beberapa contoh produk yang sudah berhasil diciptakan oleh lulusan teknik biomedika di Indonesia adalah:
Aneroid Sphygmomanometer
Mercurian Sphygmomanometer
Stethoscope
Dental chair unir
Operating lamp
Baby Incubator
X-Ray unit
USG Doppler
wheel chair
patient beds
operating table
examination lamp
ultraviolet room sterilizer
ECG
dll
Kerja para insinyur teknik biomedika sangat diharapkan tumbuh pesat
dari rata-rata untuk semua pekerjaan pada 2018. Umur penduduk serta
adanya fokus pada masalah kesehatan (seperti yang diusung pada program
MDGs dari PBB) akan meningkatkan permintaan terhadap perangkat medis
yang lebih baik serta lebih terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.
Misalnya adanya kebutuhan untuk mengolah data kesehatan pasien dalam
satu kartu saja, operasi dengan bantuan computer sehinggan pembedahan
tidak perlu dilakukan secara besar dan terbuka, adanya kebutuhan untuk
penggantian anggota tubuh serta dapat dikendalikan oleh pikirannya
sendiri (kaki palsu bagi perwira yang di amputasi), dan lain sebagainya.
Jadi, tampaknya peluang kuliah jurusan ini memang menjanjikan. Mau coba? Sumber: http://jangansalahjurusan.wordpress.com/2013/07/29/teknik-biomedika/
Komentar
Posting Komentar