Corak kehidupan Masyarakat Pra sejarah Indonesia
Corak kehidupan Masyarakat Pra sejarah Indonesia
Kebudayaan dan masyarakat merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat dapat bertahan hidup karena
menghasilkan kebudayaan, kebudayaan itu ada karena dihasilkan oleh masyarakat.
Dan melalui kebudayaanlah segala corak kehidupan masyarakat dapat diketahui.
Dengan demikian dari hasil-hasil
kebudayaan material seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 1 dapat
dikaji dan dipelajari corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia, seperti
yang akan diuraikan pada uraian materi berikut ini.
Sistem kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat prasejarah
diperkirakan mulai tumbuh pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut atau disebut dengan masa bermukim dan berladang yang terjadi pada zaman
Mesolithikum.
Kepercayaan terhadap roh terus berkembang
pada zaman prasejarah hal ini tampak dari kompleksnya bentuk-bentuk upacara
penghormatan, penguburan dan pemberian sesajen. Kepercayaan terhadap roh inilah
dikenal dengan istilah Aninisme.
Aninisme berasal dari kata Anima artinya
jiwa atau roh, sedangkan isme artinya paham atau kepercayaan. Di samping adanya
kepercayaan animisme, juga terdapat kepercayaan Dinamisme.
Dinamisme adalah kepercayaan terhadap
benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contohnya yaitu
kapak yang dibuat dari batu chalcedon (batu indah) dianggap memiliki kekuatan.
Untuk contoh-contoh yang lain dapat Anda baca kembali uraian materi kegiatan
belajar 1 modul ini. Dengan demikian kepercayaan masyarakat prasejarah adalah
Animisme dan Dinamisme.
Kemasyarakatan
Pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan, masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil.
Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama
menghadapi kondisi alam yang berat, sehingga sistem kemasyarakatan yang muncul
pada masa tersebut sangat sederhana.
Tetapi pada masa bercocok tanam, kehidupan
masyarakat yang sudah menetap semakin mengalami perkembangan dan hal inilah
yang mendorong masyarakat untuk membentuk keteraturan hidup. Dan aturan hidup
dapat terlaksana denga baik karena adanya seorang pemimpin yang mereka pilih
atas dasar musyawarah.
Selanjutnya sistem kemasyarakatan terus
mengalami perkembangan khususnya pada masa perundagian. Karena pada masa ini
kehidupan masyarakat lebih kompleks. Masyarakat terbagi-bagi menjadi
kelompok-kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
Masing-masing kelompok memiliki
aturan-aturan sendiri, dan di samping adanya aturan yang umum yang menjamin
keharmonisan hubungan masing-masing kelompok. Aturan yang umum dibuat atas
dasar kesepakatan bersama/musyawarah dalam kehidupan yang demokratis.
Pertanian
Sistem pertanian yang dikenal oleh
masyarakat prasejarah pada awalnya adalah perladangan/huma, yang hanya
mengandalkan pada humus, sehingga bentuk pertanian ini wujudnya berpindah
tempat.
Selanjutnya masyarakat mulai mengembangkan
sistem persawahan, sehingga tidak lagi bergantung pada humus, dan berusaha
mengatasi kesuburan tanahnya melalui pengolahan tanah, irigasi dan pemupukan.
Sistem persawahan dikenal oleh masyarakat prasejarah Indonesia pada masa
Neolithikum, karena pada masa tersebut kehidupan masyarakat sudah menetap dan
teratur.
Pada masa perundagian sistem persawahan
mengalami perkembangan mengingat adanya spesialisasi/pembagian tugas
berdasarkan keahliannya. Sehingga masyarakat prasejarah semakin mahir dalam
persawahan.
Pelayaran
Anda masih ingat tentang migrasi
bangsa-bangsa ke Indonesia seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 3
modul 1? Dengan adanya perpindahan bangsa-bangsa dari daratan Asia ke Indonesia
membuktikan bahwa sejak abad sebelum masehi, nenek moyang bangsa Indonesia
sudah memiliki kemampuan berlayar. Kemampuan berlayar terus mengalami
perkembangan, mengingat kondisi geografis Indonesia terdiri dari pulau-pulau
sehingga untuk sampai kepada pulau yang lain harus menggunakan perahu. Jenis
perahu yang dipergunakan adalah perahu bercadik.
Dari pembuatan perahu bercadik yang
sederhana tetapi sudah mampu mengarungi samudera pada jaman prasejarah
tersebut. Hal tersebut patutlah untuk dibanggakan kehebatan kemampuan berlayar
nenek moyang bangsa Indonesia menjadi modal dasar dari kemampuan berdagang.
Sehingga pada awal abad masehi bangsa Indonesia sudah turut ambil bagian dalam
jalur perdagangan internasional.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sejak zaman Neolithikum, masyarakat
Indonesia telah megenal pengetahuan yang tinggi, dimana masyarakat telah dapat
memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas perdagangan
dan pelayaran juga mengenal astronomi atau ilmu perbintangan sebagai petunjuk
arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang pertanian.
Selain berkembangnya ilnu pengetahuan,
teknologi juga dikenal oleh masyarakat prasejarah terutama pada zaman
perundagian, yaitu teknologi pengecoran logam. Sehingga pada masa perundagian
masyarakat sudah mampu menghasilkan alat-alat kehidupan yang terbuat dari
logam.
Kesenian
Kesenian dikenal oleh masyarakat
prasejarah sejak zaman Mesolithikum yang dibuktikan dengan adanya
lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua. Untuk selanjutnya kesenian mengalami
perkembangan yang pesat pada zaman Neolithikum, karena pada masa bercocok tanam
terdapat waktu senggang dari menanam hingga panen. Yang dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk menyalurkan jiwa seni, dari seni membatik, gamelan bahkan
wayang.
Komentar
Posting Komentar