Masa Pra Aksara (Sejarah Indonesia Kelas. X )
MASA PRA AKSARA/ PRASEJARAH
a. Pengertian
Masa Pra aksara
Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya
sebelum dan aksara berarti tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud masa
pra-aksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Masa pra-aksara
disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka
artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara disebut juga
dengan masa pra-sejarah, yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal
tulisan. Adapun masa sesudah manusia mengenal tulisan diseb
ut juga dengan masa aksara atau masa sejarah.
ut juga dengan masa aksara atau masa sejarah.
Kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat diketahui dari
peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia yang hidup pada waktu
itu. Peninggalan itu dapat berupa artefak dan fosil. Artefak wujudnya berupa
benda-benda purbakala. Benda-benda tersebut dapat membantu kita untuk
memperkirakan bagaimana perkembangan kehidupan manusia. Sementara itu, fosil
yang berupa sisa-sisatulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah
membatu, dapat membantu pada kita mengenai pertumbuhan fisik manusia pada masa
pra-aksara. Bekas-bekas atau sisa-sisa manusia, tumbuhan, dan binatang yang
telah membatu itu terdapat dalam lapisan-lapisan bumi.
Asal usul kehidupan manusia
Setelah kalian mempelajari proses pembentukan bumi dan dampaknya terhadap
lingkungan, bagaimanakah sampai ada kehidupan manusia di muka bumi? Menurut
ilmu falaq, yaitu ilmu yang mempelajari bintang-bintang, bumi yang kita
tempati ini terjadi kira-kira 250 ribu juta tahun yang lalu. Awalnya berupa
bola gas yang sangat panas dan berputar pada porosnya. Karena berputar
terusmenerus maka gas tadi menjadi semakin padat, terjadilah kulit bumi. Kulit
ini makin lama makin tebal tetapi turun derajat suhunya. Sementara itu, bagian
dalam dari bumi yang kita tempati ini sampai sekarang masih belum padat. Kita
dapat lihat bagaimana sewaktugunung api meletus yang mengeluarkan magma yang
sangat panas. Kita juga dapat menyaksikan bagaimana meluapnya lumpur panas
Lapindo di Porong Sidoarjo dari dalam perut bumi. Contoh tersebut membuktikan
bahwa bagian dalam perut bumi masih berupa zat cair yang sangat panas.
Sebelum adanya kehidupan manusia, bumi ini mengalami perubahan-perubahan.
Proses perubahan itu terbagi atas beberapa fase-fase atau zaman. Perubahan dari
satu zaman ke zaman berikutnya memakan waktu yang cukup lama, sampai jutaan
tahun. Pembagian zaman perubahan-perubahan bumi menurut geologi meliputi
arkaikum, palaeozoikum, mesozoikum, dan neozoikum atau kenozoikum. Zaman
kenozoikum ini terbagi dalam dua bagian, yaitu zaman tersier dan kwarter. Pada
zaman kwarter inilah mulai ada tanda-tanda kehidupan manusia.
Menurut Ilmu Geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi), perkembangan
bumi terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.
1. Arkaikum
Zaman ini berumur kira-kira 2500 juta tahun. Pada saat itu bumi masih
belum dingin. Udara masih panas sekali. Kulit bumi masih dalam proses
pembentukan. Belum ada tanda-tanda kehidupan.
2.
Palaeozoikum
Zaman ini diperkirakan berumur 340 juta tahun. Pada zaman ini sudah mulai
ada tanda-tanda kehidupan. Binatang-binatang yang kecil (mikro arganisme) sudah
ada. Juga binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan,
amfibi dan reptil sudah mulai ada. Karena keadaan bumi masih berubah-ubah maka
keadaan kehidupan masih sulit untuk meningkat.
3.
Mesozoikum
Zaman ini berumur kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman ini kehidupan di
bumi semakin berkembang. Binatang-binatang pada masa itu mencapai bentuk yang
besar sekali. Antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus
panjangnya 30 meter. Jenis burung sudah mulai ada. Zaman ini disebut pula
dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis binatang reptil yang paling banyak
sekali.
4. Neozoikum
atau Kenozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun. Keadaan bumi pada zaman
ini menjadi baik. Perubahan cuaca tidak begitu besar walaupun zaman es masih
ada. Kehidupan berkembang dengan pesat sekali. Zaman ini dibagi menjadi
beberapa zaman, antara lain:
Ø Tertier
Pada zaman ini ditandai dengan semakin berkurangnya binatang raksasa.
Famili binatang menyusui sudah mulai ada. Beberapa jenis monyet dan kera telah
mulai hidup.
Ø Kwarter
Zaman kwarter berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Pada
zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia. Bagianbagian zaman ini
disebut dengan istilah kala. Zaman ini dibagi dalam dua bagian yaitu kala
plestosin dan kala holosin.
Kala plestosin merupakan zaman yang sangat penting, sebab pada zaman
itulah manusia mulai muncul di muka bumi. Kala plestosin berlangsung kira-kira
dari 3 juta sampai 10.000 tahun sebelum masehi. Pada masa ini terjadilah masa
perluasan lapisan es di kutub. Beberapa daratan yang berdekatan dengan kutub
Utara tertutup es. Terjadilah suatu perubahan suhu yang memengaruhi keadaan
kehidupan. Di daerah-daerah yang jauh dari kutub tidak terjadi pembekuan,
tetapi terjadi musim penghujan yang hebat.
Keadaan bumi belum stabil benar. Terjadi letusan-letusan gunungapi,
erosi, pengendapan, dan pengangkatan pegunungan-pegunungan. Letusan gunung
berapi mengakibatkan terjadinya timbunan batuan, kerikil, lahar, lava maupun
abu, baik di daratan maupun di laut. Ada gerakan di dalam bumi (gerakan
endogen) dan dari luar bumi (gerakan eksogen). Pegunungan atau daratan yang
mula-mula di bawah laut merupakan dasar laut dangkal semakin terangkat ke atas.
Hal ini mengakibatkan daratan semakin luas sebagai tempat hidup.
Bagaimanakah yang terjadi pada kepulauan di Indonesia pada saat itu?
Kepulauan Indonesia bagian barat mula-mula bersatu dengan Benua Asia, sedangkan
kepulauan bagian timur bersatu dengan Benua Australia. Kemudian bagian-bagian
tersebut terpisah karena naiknya permukaan laut.
Daratan yang menghubungkan Indonesia dengan Australia terputus dan
menjadi laut kembali dikarenakan naiknya permukaan air laut yang disebabkan es
di kutub mencair. Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat
dengan benua Asia sekarang menjadi lautan paparan Sunda. Adapun bekas daratan
yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan Benua Australia disebut
paparan sahul.
Antara Asia dan Australia memiliki iklim yang berbeda. Benua Asia
memiliki iklim yang mengandung curah hujan yang tinggi, sedangkan di Benua
Australia memiliki iklim yang kering. Tidak mengherankan apabila letak
geografis tersebut memengaruhi iklim di Indonesia. Bagian barat kepulauan
Indonesia mendapat pengaruh angin dari Asia yang membawa curah hujan sehingga
curah hujan tinggi. Sedangkan Indonesia Timur mendapat pengaruh angin dari
Australia yang kering sehingga curah hujan sedikit. Karena kurangnya hujan maka
daerah Indonesia Timur menjadi kering.
Alam merupakan tempat kehidupan mahluk dan tumbuhan termasuk manusia.
Perubahan yang terjadi pada alam berpengaruh terhadap kehidupan mahluk dan
tumbuhan. Mahluk hidup akan senantiasa beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Binatang-binatang yang hidup di daerah yang dingin mengembangkan bulubulunya
untuk menahan dingin. Adapun di daerah yang panas, binatang-binatang memiliki
bulu yang jarang dan sedikit.
Bagaimanakah dengan perkembangan awal manusia di Indonesia? Asal usul
nenek moyang bangsa Indonesia berlatar belakang juga pada perubahan
alam.Menurut para ahli, manusia pertama di Indonesia berasal dari Asia.
Perubahan-perubahan alam tersebut berakibat pada terjadinya migrasi manusia.
Komentar
Posting Komentar